Ibu Berhak Melahirkan Normal Tanpa Nyeri

Melahirkan Normal Tanpa Nyeri


Nyeri persalinan menjadi salah satu pengalaman nyeri yang sangat traumatik pada ibu sehingga banyak yang cenderung memilih prosedur operasi. Namun beberapa dekade terakhir, pemberian antinyeri atau pembiusan lokal menjadi populer sebagai salah satu pilihan para ibu agar dapat meminimalisir prosedur caesar tanpa indikasi.

Walaupun metode ini masih asing di telinga masyarakat, penggunaan analgesia/bius selama proses melahirkan sendiri sudah dipraktikkan di Indonesia setidaknya selama satu dekade ini. Beberapa negara di Amerika dan Eropa, praktik ini bahkan telah menjadi prosedur umum yang dapat diakses para ibu dari berbagai kalangan.

Pencarian metode terbaik untuk mengurangi nyeri persalinan masih jauh dari sempurna. Selain keefektifannya dalam mengurangi nyeri, metode tersebut juga harus memiliki efek seminimal mungkin terhadap proses persalinan normal dan efek sampingnya terhadap ibu danjanin.
Hasil yang sempurna akan menghilangkan sebagian besar indera perasa ibu, namun tetap menyisakan sebagian kecil agar ibu dapat merasakan dorongan untuk mengejan. Apabila kemam-puan perasa ibu seluruhnya hilang, tidak perlu kuatir, proses mengejan akan dibantu oleh dokter atau bidan yang akan memberikan ibu aba-aba kapan perlu mengejan.
Yang paling penting obat bius ini tidak boleh melemahkan otot ibu karena hal itu akan sangat berpengaruh kepada kekuatan hiengejan. Apabila hal ini terjadi dan ibu tidak kuat untuk mengejan, dokter akan segera mengeyaluasinya dan memutuskan apakah kelahiran perlu di bantu dengan alat vakum atau forcep, atau bahkan operasi. Walaupunjarang terjadi, risiko ini perlu diinformasikan oleh dokter kepada ibu dan keluarga.

Pilihan-pilihan manajemen antinyeri pada persalinan mulai dari yang sederhana seperti melibatkan pasangan selama proses persalinan, hipnosis, akupuntur, hingga berbagai tindakan medis seperti bius
neuroaxial/regional, bius sistemik, bius dengan gas, dan masih banyak lagi.

Untuk di Indonesia sendiri metode yang paling banyak dipakai adalah bius regional/neuroaxial. Teknik ini paling banyak direkomendasikan oleh ahli bius dan kandungan karena sangat efektif dalam menghilangkan nyeri dan tingginya tingkat kepuasan ibu.

Perlu diingat bahwa efektifitas obat, bahkan dalam dosis yang telah disesuaikan dengan berat badan, dapat memiliki efek yang sangat berbeda pada setiap wanita. Hal ini dipengaruhi dari respons tubuh setiap individu terhadap kerja obat.

Terdapat dua jenis bius regional yaitu epidural dan spinal. Pada epidural, seperti yang banyak dilakukan pada operasi sesar, sebuah selang kecil akan ditusukkan di antara tulang bela-kang tempat obat bius akan di berikan secara berkala melalui selang tersebut.

Sedangkan pada spinal, pasien hanya akan ditusuk satu kali. Kombinasi kedua teknik ini disebut dengan "walking anesthesia". Secara garis besar, obat akan membius bagian saraf yang mempersarafi otot dan kulit dari perut ke bawah. Hal ini membantu mengurangi nyeri saat kontraksi rahim, dan saat persalinan.

Efek samping pada ibu dan janin memang jarang terjadi. Namun pada beberapa kasus ibu bisa mengalami hipotensi, nyeri kepala hebat setelah pembiusan, yang akan hilang setelah beberapa waktu. Komplikasi lain dapat lebih serius seperti nyeri pinggang kronis, cedera syaraf, infeksi, dan bahkan perdarahan otak.
Bagi janin, metode ini termasuk cukup aman, walau tetap memerlukan penelitian lebih lanjut untuk melihat efek jangka panjang.

Berkonsultasilah dengan dokter kandungan Anda apabila tertarik untuk mencoba metode ini. Dokter pertama-tama akan mengevaluasi keadaan umum Anda dan janin untuk menentukan jenis persalinan yang terbaik.

Apabila Anda dinyatakan layak untuk menjalani persalinan normal, beberapa hal perlu dipastikan terlebih dahulu sebelum menentukan metode antinyeri apa yang akan dipilih seperti riwayat penyakit ibu dan tekanan darah. Dalam hal ini dokter kandungan Anda akan berkonsultasi dengan ahli anestesi. Keadaan janin dan kecepatan bukaan rahim juga akan dinilai setiap selang beberapa menit.

Apabila ternyata didapatkan kelainan, ada kemungkinan metode antinyeri bahkan metode persalinan akan diubah sesuai dengan pandangan keahlian dokter kandungan Anda.
Pemberian penghilang rasa nyeri pada proses persalinan memang kontroversial bahkan di kalangan tenaga medis sendiri. Pihak pro beralasan bahwa tidak ada seorang pun yang pantas merasakan intensitas nyeri sehebat itu saat berada di bawah pengawasan dokter. Sedangkan pihak kontra menekankan bahwa persalinan adalah proses natural yang sebaiknya mendapatkan intervensi seminimal mungkin.

Akan tetapi yang perlu diingat, apa pun pilihan cara melahirkan tidak membuat seorang ibu lebih baik dari ibu lainnya. Setiap wanita memiliki hak untuk menentukan apa yang terbaik bagi dirinya dan jugabayinya.

Karena itulah sangat penting untuk Anda dan pasangan menyampaikan keinginan dan harapan ke¬pada dokter agar ia dapat memilih metode terbaik yang membuat pengalaman persalinan Anda menjadi senyaman mungkin.
Copyright © Jago Kesehatan. All rights reserved.